Saturday, November 24, 2007

Tentang "REBAH / TUMBANG dalam ROH"

Dalam nama Tuhan Yesus menyampaikan Kebenaran Firman.

Dikalangan Kristen, baik dilingkungan gereja-gereja atau dipersekutuan-persekutuan sering terjadi dimana ada orang yang ditumpangi tangan oleh pemimpin rohani, baik itu pendeta/penginjil maka orang yang ditumpangi tangan tersebut tiba-tiba rebah/jatuh ke tanah/lantai.
Kejadian ini sering disebut : "Rebah/Tumbang dalam Roh".

Berdasarkan pengamatan dan penyelidikan atas "Rebah/Tumbang dalam Roh" dilingkungan gereja-gereja atau dipersekutuan-persekutuan. Seseorang rebah terdapat beberapa keadaan:

1. Orang sekedar ikut-ikutan rebah/tumbang (pura-pura rebah/tumbang)
2. Orang yang rebah/tumbang karena didorong oleh yang menumpangkan tangan atasnya.
3. Orang tersebut benar-benar rebah/tumbang karena pingsan (kehilangan kesadaran).

Mereka beranggapan bahwa rebah/tumbang roh itu terjadi karena menerima baptisan Roh Kudus. Hal ini dapat terjadi terhadap seseorang atau sekelompok dalam kebaktian di gereja atau dipersekutuan umum atau dalam pelayanan pribadi.

Dalam pengalaman mereka, rebah/tumbang roh itu akan didahului oleh tanda-tanda sebagai berikut:
1. Bibir bergetar
2. Seperti ada aliran listrik mengalir ke badan
3. Keluar air mata yang tidak dapat ditahan
4. Getaran badan
5. Ada tenaga/dorongan kuat terhadap dirinya sehingga rebah/jatuh.

Mereka beranggapan rebah/tumbang roh itu enak, sebab katanya : "ini dari Roh Kudus, Ada Lawatan Tuhan". karena itu menurut mereka rebah/tumbang roh itu harus sering terjadi, katanya "rebah/tumbang dalam roh itu harus terjadi 2-3 kali dalam seminggu sekali".

Untuk membenarkan Doktrin "rebah/tumbang roh" mereka mencari/memakai ayat-ayat Alkitab sebagai alasan pembenaran. Benarkah "Rebah/Tumbang dalam Roh" itu adalah baptisan Roh Kudus?
Sesungguhnya "Rebah/Tumbang dalam Roh" itu adalah pekerjaan Iblis yang menyamar seolah-olah Roh Kudus.

Berikut ini ada beberapa Ayat yang biasa digunakan oleh mereka untuk membenarkan doktrin "Rebah/Tumbang dalam Roh" :
1.) Daniel 10:7-9
Penjelasan yang salah : Daniel jatuh pingsan, terkelungkup dengan mukanya sampai ke tanah disebabkan oleh kuasa Roh Kudus yang membuat Daniel tidak berdaya.

Penjelasan yang benar
: Daniel setelah berpuasa, ia mendapat penglihatan. Daniel jatuh bukan karena menerima Roh Kudus atau Tuhan menjatuhkan Daniel. Daniel jatuh karena ketakutan setelah melihat penglihatan. (Dan 10:12) ; ia ditolong sehingga dapat bicara (Dan 10:15-16) dan diberi kekuatan (Dan 10:16-19).
Catatan:
Dalam kebaktian di gereja-gereja atau dipersekutuan-persekutuan ada orang yang rebah, tetapi tidak ada kejadian dimana Tuhan membangunkan orang rebah. Orang yang "Rebah/Tumbang dalam Roh" dalam kebaktian gereja-gereja atau persekutuan-persekutuan malah sengaja dibiarkan/tidak boleh dibangunkan dahulu.

2.) 2 Tawarikh 5:1-4 , 13-14
Penjelasan yang salah : Karena awan kemuliaan Tuhan, maka para imam itu tidak tahan berdiri (tumbang atau terkulai dalam kemuliaan Tuhan artinya Tumbang dalam roh). Pada waktu itu bukan saja para imam tumbang dalam roh oleh karena kemuliaan Tuhan juga segenap Israel tumbang dalam roh.

Penjelasan yang benar : Peristiwa ini bukanlah menerima Roh Kudus. Peristiwa ini adalah penthabisan bait suci pada Zaman Salomo. Pada waktu itu para imam akan menyelenggarakan kebaktian maka awan kemuliaan Tuhan memenuhi bait suci sehingga para imam tidak tahan berdiri. disini para Imam tidak pingsan/tidak terkulai/jatuh/rebah. Maksudnya para imam tidak dapat meneruskan tugas/pelayanan mereka sebagai Imam sebab kemuliaan Tuhan memenuhi bait Allah. Bangsa Israel juga bukan rebah/jatuh pingsan karena menerima Roh Kudus tetapi mereka sujud menyembah Allah.

3.) Wahyu 1:10-17 (17)
Penjelasan yang salah : Ketika Rasul Yohanes melihat Yesus, Rasul Yohanes tersungkur didepan kaki Yesus sama seperti orang mati. demikian pula saat seseorang menerima Roh Kudus.

Penjelasan yang benar
: Rasul Yohanes tersungkur didepan kaki Yesus bukanlah ia menerima Roh Kudus sebab Rasul Yohanes telah menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta (Lihat Kisah Para Rasul 2). Rasul Yohanes tersungkur karena penglihatan yang ia lihat. Rasul Yohanes tersungkur dalam keadaan sadar / tidak pingsan (Wahyu 1:17).

4.) Yohanes 18:1-6 (6)
Penjelasan yang salah : Ketika Ia (Yesus) berkata kepada mereka : "Akulah Dia," maka mundurlah mereka (sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga bait Allah) dan jatuh ke tanah (Yoh 18 :6). Demikian pula halnya ketika seseorang menerima Roh Kudus akan jatuh/rebah.

Penjelasan yang benar : Orang-orang tersebut jatuh ke tanah (tidak pingsan) oleh karena kuasa Tuhan. Mereka jatuh bukan karena mereka menerima Roh Kudus, sebab mereka itu adalah orang-orang yang tidak percaya kepada Yesus / menolak Yesus. Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak percaya / menolak Yesus dan akan menangkap Yesus menerima Roh Kudus?

5.) Kisah para rasul 9:4-9
Penjelasan yang salah : Saulus (Paulus) melihat cahaya kemuliaan Tuhan lalu rebah / tumbang roh. Saat itu Saulus (Paulus) menerima Roh Kudus.

Penjelasan yang benar : Saulus (Paulus) rebah ke tanah dan menjadi buta bukan karena menerima Roh Kudus, akan tetapi "hukuman Tuhan". Tuhan Yesus berfirman : "Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?" Saulus (Paulus) menerima Roh Kudus adalah kemudian setelah bertemu dengan Ananias (Kis 9:17). Bandingkan dengan peristiwa Ananias dan Safira. Ananias dan Safira dihukum Tuhan, mereka rebah ke tanah dan mati karena mendustai Roh Kudus (Kis 5:1-11).

6.) 1 Samuel 19:23-24
Penjelasan yang salah : Saul rebah ke tanah karena Roh Kudus.

Penjelasan yang benar : Saul rebah ke tanah bukan berarti Roh Allah membuat Saul rebah, tetapi Roh Allah ijinkan roh jahat masuk ke dalam diri Saul karena Saul tidak taat kepada Tuhan dan berbuat jahat terhadap Daud. Apakah Roh Allah menghendaki seseorang telanjang??? (Luk 8:27 ; Kej 3:21). Bandingkan : Saul rebah setelah mendengar perkataan Samuel Palsu - ini jelas pekerjaan Roh Jahat (1 Sam 28:20)


KESIMPULAN :
1. Dalam Sejarah gereja pada zaman rasul-rasul tidak ada ajaran/praktek tumbang roh, dan tidak ada pengalaman orang menerima Roh Kudus dengan keadaan rebah/jatuh/pingsan.

2. Doktrin tumbang roh baru muncul sekitar tahun 1960. Kalau Doktrin rebah/tumbang dalam roh adalah kebenaran, mengapa baru muncul sekitar tahun 1960? mengapa tidak ada kebenaran rebah/tumbang roh pada masa gereja sejati zaman rasul-rasul?

3. Kata "Jatuh/rebah" menunjukkan hal yang tidak baik. kata "bangun-bangkit" barulah menunjukkan hal yang baik. Bandingkan : Iblis adalah malaikat yang jatuh (Luk 10:18 ; Mrk 3:11). Orang tua yang baik tidak akan membanting-banting anaknya. karena itu Allah/Roh Kudus tidak akan membanting-banting umat-Nya. Bayangkan kalau jatuh-rebah mengakibatkan kepala benjol atau gegar otak???

4. Salah satu buah Roh Kudus adalah penguasaan diri (Gal 5:22-23) orang yang rebah atau pingsan berarti telah kehilangan penguasaan diri (Gal 5:22-23).

5. Dalam sejarah gereja tidak ada ajaran/praktek tumbang roh. Salah satu ciri orang yang dirasuk setan : roh jahat membanting ke tanah (rebah) (Mrk 9:17-18 ; Luk 9:37-42 ; Mrk 3:11).

6. Beberapa pengalaman kehidupan :
a.) Kesaksian seorang jemaat GYS yang telah menerima Roh Kudus di GYS. Suatu kali ia ditumpangi tangan oleh pendeta gereja lain, pendeta gereja lain tersebut malah terpental/rebah sedangkan jemaat GYS tidak rebah.
b.) Pengalaman doa mengusir setan : seorang yang kerasukan setan ketika didoakan maka tubuhnya rebah/membanting ke tanah.
c.) Praktek Hipnotis : Orang yang dihipnotis dapat membuat orang rebah.
d.) Praktek Occultisme : Dengan kuasa gelap seseorang dapat menjadi pingsan.
e.) Praktek kuasa kegelapan : Dalam ilmu bela diri (Tenaga Dalam), lawan dibuat rebah tanpa kontak diri.


Sudahkah Anda Menerima Roh Kudus?
Jika belum

Berlututlah
Mulailah doa anda dengan : "Dalam Nama Tuhan Yesus saya berdoa"
kemudian ucapkan berulang-ulang kalimat berikut : "Haleluya! Puji Tuhan!"

5 comments:

Surya Sanda said...

aku sih juga pernah Tumbang ato apalah bahasanya....

tapi menurut pengalaman ku...waktu aku tumbang....

1.aku ngak ngerasa di dorong oleh yang tumpang tangan

2.wkt di angkat orang untuk dipindahkan ke tempat lain
aku juga ngak ngerasa klo diangakat....jadi kaya berebah dilantai walau sebenarnya aku diangkat orang

3.walau aku gak ngerasa di pegang oleh orang tapi indra pendengaran ku masih berfungsi dngan baik...jadi aku masih dapat mendengar orang bericara,teriak ato apalah...

4.ada damai sejahtera

Unknown said...

1. Org boleh mengatakan apa pun oleh karena sabab dan akibat. Jatuh berarti negatif atau bangkit berarti positif. Jatuh menyebabkan benjol, atau jatuh meneybebkan patah tulang kemudian dipertegas dg ayat-ayat alkitab yg diplintir sedemikian rupa utk membenarkan pengertiannya.
2. Tp apakah berarti org tsbt sdh memiliki pengalaman sendiri ttg rabah/jatuh oleh karena kekuatan roh? Atau malah mereka hanya mendengar dari perkataan org yg cuma ikut-ikuatan jatuh shg biar dilihat dipenuhi oleh roh. YG pst pengalaman sy tidak sprti yg dijelaskan oleh saudara pemilik blog.
3. Ada byk alasan org jatuh. Mungkin sj karena doroangan org atau mungkin saja krn cuma ingin ikut-ikutan. Tapi itu semua biasanya terjadi krn saat mereka sedang beribadah, mereka gak fokus shg mudah dipengaruhui oleh keadaan, kekuatan dari luar.
4. Tapi apakah itu berarti jatuh oleh karena roh? Tidak. Karena yg dimaksud rebah/jatuh krn Roh Kudus dipengarui oleh keadaan dan kekuatan dari dalam dg tidak lg memikirkan keadaan dan kekuatan dari luar. Tandanya fokus beribadah.

Anonymous said...

Saat saya dalam ibadah, pikiran saya penuh dengan tekanan, akar pahit, dan iri hati. Dalam ibadah tsb saya menangis menyerahkan diri sama Tuhan, saya bernyanyi begitu keras, badan saya seolah tersengat aliran listrik dan berasa ingin jatuh. Isi hati saya yg tersimpan sudah tersampaikan pada Tuhan. Setelah selesai ibadah itu saya merasakan sukacita. Itulah yg saya rasakan.

Blogger said...

Selama ini saya iri dengan org yg rebah atau berbahasa roh krn sy tdk pernah. Sampai kmdn 17 Agustus 2019 saya mengikuti suatu kebaktian pemulihan. Ketika pendeta membuka sesi doa pemulihan, saya ikut berdoa, Tiba2 saya rasakan ada 1 orang menyentuh dahi saya dan mendorong saya, di belakang menopang serta ikut menurunkan tubuh saya, sehingga saya rebah! Saya kaget sekali, dan bingung,”kenapa pekerja memaksa saya rebah pdhl saya dlm keadaan baik2 saja?”. Lalu saya lihat sebelah saya juga dlm keadaan rebah. Awalnya saya berpikir,”baiklah sy akan ikut spt mereka yg berdoa sambil rebah” tetapi kmdn hati saya terusik karena saya merasa mengikuti sandiwara itu. Dan akhirnya saya duduk. Ketika sesi pemulihan kedua, hal yang sama terjadi lg pada saya. Jd pekerja2 itu menyentuh dahi saya dan mendorong saya untuk rebah. 2x mereka mendorong saya dgn sengaja hingga dgn cepat proses nya saya sdh terbaring di lantai. Saya berpikir,”pertunjukkan apa ini?? Kenapa mereka memalsukan rebah??”. Saya kembali duduk, dan saya lihat setelah itu di sebelah saya juga kembali duduk sehingga saya tahu bahwa org di sebelah saya juga direbahkan. Ketika sesi pengurapan untuk berbahasa roh, saya maju ke altar, dan didoakan. Saya mendengar org2 di altar mulai berbahasa roh, terdengar sangat nyaring, pikiran saya muncul,”apakah Tuhan sungguh membuat suara segaduh ini? Terdengar tidak indah dan cenderung polusi suara. Rasanya ini bukan dari Tuhan yg tertib dan suka keteraturan”. Karena saya masih berdoa dlm bahasa manusia (aka bahasa indonesia), seorg pekerja memegang tangan dan mendoakan saya. Saya tidak juga berbahasa roh, kmdn dia berteriak di telinga saya,”ayo bicara ayo bicara!” Saya bingung,”saya bicara?? Bukankah bahasa roh itu dari Tuhan, kl saya yang berbicara bukankah saya memalsukan bahasa roh?” Saya tetap diam dan akhirnya pekerja itu pergi. Setelah pulang dari acara itu, saya masih dlm keadaan shock menemukan kepalsuan dan sandiwara itu. Mereka memaksa saya yg sedang berdiri dan berdoa untuk rebah demi pertunjukkan “rohani” nya agar acara itu dianggap berhasil. Selesai acara saya menjadi down, saya berpikir,”apalagi yg palsu selain td? Apakah mereka juga nabi2 palsu? Apakah sesi doa pelepasan tsb juga palsu bukan kuasa dari Tuhan?” Saya percaya bahwa bahasa roh itu ada dan jika pun terjatuh harusnya terjatuh dlm keadaan tersungkur sikap sembah, bukan terbaring ke belakang penuh kekacauan. Tp saya percaya sesuai alkitab jika di ibadah bersama ada yg berbahasa roh, harus ada org yg memiliki karunia untuk mengartikannya. Dari semua ibadah dan gereja yang selalu berbahasa roh, knp tidak 1 pun yg dibangkitkan Tuhan untuk bisa mengartikan? Kenapa Tuhan begitu murah hati memberikan karunia berbahasa roh, ttp tidak pernah ada yg berbahasa lidah dan tdk ada yg dikaruniai utk menginterpretasikannya? Apakah krn lebih mudah utk berpura2 berbahasa roh (spt pengakuan jujur tmn saya ketika retreat sma) dibandingkan berpura2 bs menginterpretasikan? Sejak kejadian itu, sekarang saya mengerti apa yang disebut iblis yang menyamar sebagai malaikat terang dan bahwa hamba tuhan sekaliber apapun kita tetap harus menyaringnya berdasarkan firman tuhan di alkitab.

Unknown said...

Mungkin. Kamu kali yg berpura2 sebagai malaikat terang,blom pernah merasakan roh Kudus sudah menghujat,hati2 jangan menghujat Roh Kudus